Upaya untuk mencegah
pengundulan hutan yang lebih parah, maka pelibatan masyarakat adalah hal yang
mutlak untuk dilakukan. Ada sangat banyak masyarakat yang tinggal disekitar
hutan dimana sebagian masih hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu masyarakat
sekitar hutan mempunyai potensi yang sangat besar untuk dapat berkontribusi
dalam menurunkan laju pengrusakan kawasan hutan yang lebih ekstrim.
Pelibatan ini juga
menjadi bagian dari salah satu upaya untuk mengurangi kerentanan masyarakat dari sumber daya hutan dan
lingkungan yang diberikan selama ini kepada masyarakat. Hal ini tidak terlepas
dimana masyarakat tersebut mempunyai masih sangat tergantung dari sumber daya
hutan baik secara sosial, budaya dan ekonomi. Ada beragam aktivitas yang berhubungan
erat dengan hutan dimana dapat menunjang kehidupannya yaitu bisa berupa
perburuan hewan, ikan, mengumpulkan kayu hasil hutan serta non-kayu. Mereka
bergantung pada sungai sebaagai penyedia air yang dukung oleh hutan. Masyarakat
mengumpulkan buah-buahan, madu dan tanaman obat-obatan sebagai dari identitas
mereka yang telah turun-temurun bahkan terkadang kuburun juga terletak hutan.
Kerusakan hutan maka sama artinya dengan kehilangan sumber penghidupan,
hilangnya budaya yang berkaitan dengan hutan dan hilangnya hubungan spiritual
antara masyarakat dengan hutan. Maka motivasi dan komitmen yang kuat harus
dibangun dalam masyarakat untuk mau terlibt aktif dalam upaya pengelolaan dan
perlindungan hutan.
Keearifan lokal,
pengetahuan masyarakat sekitar hutan tentu akan sangat bermamfaat untuk
penerapan dalam mengelola sumber daya hutan agar tetap lestari. Tapi keariafan
lokal bisa saja terkikis oleh ekspansi koorporasi besar. Maka pengetahuan dan aturan lokal
yang sudah ada bisa menjadi modal yang luar biasa, dan dapat diperkuat,
diperbaiki atau dihidupkan kembali, bila sudah terkikis atau hilang, terutama di saat di
mana tekanan dari luar yang mendorong pengambilan sumber daya hutan atau perubahan fungsi
hutan semakin besar.